IAIN Manado - Belajar dari pengalaman India, negara dengan jumlah penduduk terbesar kedua setelah China, dalam membangun pendidikannya, Program Pascasarjana IAIN Manado akan menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk "School for All: Comparing Indonesia and India" dengan narasumber Profesor V. Santhakumar, Ph.D, Guru Besar Azim Premji University, India. Profesor Santhakumar adalah dosen dan peneliti yang telah menghasilkan sejumlah buku dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Selain itu, pemikiran-pemikirannya tentang pengembangan pendidikan dan pembangunan ekonomi juga termuat dalam publikasi artikel ilmiahnya di berbagai jurnal internasional. Lebih lanjut tentang profil Prof Santhakumar dapat dilihat pada https://azimpremjiuniversity.edu.in/SitePages/v-santhakumar.aspx. Kuliah tamu yang akan diselanggarakan pada Senin (19/11/2018) itu akan diikuti oleh seluruh mahasiswa Program Pascasarjana dari semua program studi. Melalui kuliah tamu tersebut diharapkan mahasiswa memperoleh penguatan akademik dan perspektif keilmuan yang lebih kaya sehingga para mahasiswa memiliki wawasan ilmu yang luas dan dapat merancang penelitian tesis dengan beragam topik. Kemajuan India dalam ilmu pengetahuan dan teknologi harus diakui dan karena itu layak untuk dipelajari. Negara itu telah melahirkan sejumlah pemenang Nobel, antara lain Amartya Sen
(ekonomi), Subrawanian Chandrashekar dan Chandrashekar Venkataraman
(fisika), Hargobind Khorana (kedokteran). Dua warga India lainnya, Bunda
Theresa memenangi Nobel Perdamaian dan Rabindranath Tagore di bidang
sastra. India juga merupakan salah satu contoh negara yang memiliki sistem dan visi pendidikan yang kuat. India adalah contoh negara yang konsisten dalam mempertahankan sistem pendidikan nasionalnya. Pendidikan di India difokuskan kepada pemenuhan kebutuhan akan generasi yang kuat melalui penciptaan dan penguatan jaringan kesejahteraan sosial dan pembangunan keahlian tenaga kerja. Kebijakan dan program pendidikan di India terbangun dari tiga pilar yang mendasar. Pertama,
perluasan akses pendidikan. Kedua, persamaan layanan pendidikan bagi
kelompok-kelompok minoritas. Dan, ketiga, kualitas dan keunggulan. Kurikulum pendidikan di India, dari tingkat sekolah dasar hingga jenjang pendidikan tinggi diatur oleh pemerintah negara bagian, sehingga kekuatan dan mutu pendidikan di setiap daerah di negara bagian sama. Karenanya, dalam hal pendidikan masyarakat, baik masyarakat desa maupun masyarakat kota relatif merata. Dalam hal biaya pendidikan, pemerintah India juga intensif mengaturnya sehingga setiap warga negara memperoleh akses pendidikan yang sama, semua dapat diakses oleh masyarakat dari berbagai golongan, yang kaya maupun yang miskin. Untuk menyimak bagaimana pengalaman India membangun pendidikannya terutama sekolah-sekolah di negara itu dan bagaimana pula perbandingannya dengan Indonesia, maka kuliah tamu yang akan digelar di Aula Program Pascasarjana (19-11-2018, Pukul 13.00 - selesai) itu sangat sayang untuk tidak diikuti khususnya bagi para mahasiswa. |