Galeri‎ > ‎Dokumentasi‎ > ‎

Ramah Tamah Wisudawan Angkatan ke-3 Program Pascasarjana

diposting pada tanggal 4 Mar 2019, 08.33 oleh Ardianto Tola
IAIN Manado - Usai pelaksanaan
wisuda Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado yang sukses dihelat pada Kamis (28/02/2019), wisudawan Program Pascasarjana IAIN Manado pada Sabtu (02/03/2019) laksanakan kegiatan ramah tamah sebagai wujud kesyukuran atas keberhasilan merampungkan studi.

Acara yang berlangsung di Aula Program Pascasarjana itu dihadiri oleh berbagai kalangan antara lain Direktur Program Pascasarjana, Dr. Rivai Bolotio, M.Pd., Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Yasin, M.Si., Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Sulaiman Mappiasse, Lc., M.Ed., Ph.D., Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Dr. Husni Idris, M.Pd., beberapa pejabat di tingkat fakultas, dan dosen pada Program Pascasarjana.

Kegiatan yang diinisiasi oleh para wisudawan itu turut pula dihadiri oleh unsur keluarga para wisudawan. Kehadiran keluarga para wisudawan itu semakin menambah suasana kekeluargaan dan keakraban yang tercipta sepanjang acara ramah tamah berlangsung. 

Dr. Ardianto, M.Pd., mewakili pengelola program studi, dalam laporannya menyampaikan bahwa wisuda program pascasarjana angkatan ke-3 ini diikuti oleh 29 wisudawan dari 4 program studi (Prodi) yang ada, yaitu Prodi Pendidikan Agama Islam, Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Prodi Ekonomi Syraiah, dan Prodi Hukum Keluarga. "Dari tiga angkatan wisuda, Program Pascasarjana telah meluluskan sebanyak 90 lulusan', ungkap Ardianto.

Ia juga menyampaikan bahwa mahasiswa program magister yang dikukuhkan dalam wisuda itu telah melalui suatu rangkaian proses sesuai dengan standar mutu pelaksanaan pendidikan pada Program Pascasarjana IAIN Manado, mulai dari proses perkuliahan, tahap pengajuan/ujian proposal penelitian, ujian komprehensif, ujian kelayakan tesis, hingga ujian tesis/gelar magister. Pengendalian mutu setiap tahapan proses yang ada secara maksimal telah diupayakan melalui sistim pengendalian mutu internal.

Sementara itu, Direktur Program Pascasarjana, Dr. Rivai Bolotio, M,Pd dalam sambutannya mengungkapkan bahwa keberhasilan Program Pascasarja
na menelorkan 90 lulusan hingga saat ini ditopang oleh kesediaan bekerja dari para ketua program studi dan para staf melebihi waktu normal kerja di kampus. Keberhasilan ini pula tentu diperkuat oleh kerja sama seluruh dosen baik sebagai pangajar, pembimbing, dan penguji yang telah bekerja dan menunjukkan dedikasinya yang tinggi.

Dalam skema pengembangan Program Pascasarjana, Bolotio yang merupakan Direktur pertama Program Pascasarjana IAIN Manado ini menandaskan bahwa ke depan perlu dipertimbangkan pembatasan jumlah mahasiswa sehingga bisa lebih berfokus pada pengembangan kualitas. Ditambahkan pula bahwa proses pembelajaran bagi mahasiswa pada Program Pascasarjana harus diorientasikan pada pembelajaran berbasis riset sehingga setiap semester mahasiswa dapat menghasilkan karya ilmiah, baik dalam bentuk publikasi artikel dalam jurnal maupun buku.

Selanjutnya, Rektor IAIN Manado yang diwakili oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Yasin, M.Si menyampaikan selamat  kepada para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan studi. Ia berharap agar para wisudawan terus belajar meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan yang tinggi dalam berbagai sektor pekerjaan.

Acara ramah tamah yang menandai pelepasan para wisudawan Program Pascasarjana IAIN Manado itu dilengkapi dengan penyampaian kesan dan pesan mewakili wisudawan dan dosen. Kesan dan pesan mewakili wisudawan disampaikan oleh Suharto Abdul R. Rondo, M.Pd (lulusan Prodi Manajemen Pendidikan Islam) dan mewakili kesan dan pesan dari unsur dosen disampaikan oleh Sulaiman Mappiasse, Lc., M.Ed., Ph.D. Menurut
Mappiasse, idealnya seorang dosen harus memiliki waktu yang cukup memadai untuk membaca, meneliti, dan menulis. Hal inilah yang sangat perlu  dipikirkan di masa mendatang.

Lanjut dikemukakannya bahwa kontribusi dosen dan mahasiswa pada masyarakat akan sangat bergantung pada visi yang dimilikinya sejak pertama kali ia berada di kampus. Fungsi sebagai akademisi, sebagai kaum intelek ini perlu divitalkan untuk berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara. "Khususnya sebagai dosen, harus kita pikirkan bahwa keberadaan kita di kelas bukan sekadar mengulang apa yang kita baca, tetapi apa yang kita sampaikan itu memiliki relevansi langsung yang memungkinkan eksistensi kita sebagai dosen berkontribusi terhadap masyarakat", ungkap Mappiasse.

Kepada para alumni, Mappiasse juga juga berpesan agar tidak berhenti belajar. "Berbagai piranti atau pisau analisis yang telah disampaikan oleh dosen dalam berbagai kesempatan berinteraksi, baik itu dalam perkuliahan, pembimbingan, atau pengujian agar kiranya itu dapat digunakan untuk memahami dan menganalisis berbagai problem yang ada dalam masyarakat", pesannya.  

Di akhir acara juga diserahkan piagam penghargaan kepada para lulusan dengan kategori nilai tertinggi tingkat Program Pascasarjana dan Tingkat Program Studi. Selain itu, juga diserahkan piagam penghargaan untuk kategori lulusan terfavorit dan inspiratif yang diberikan kepada Yusmarni Kadengkang, M.Pd yang berhasil meraih gelar magister dalam usia 68 tahun. (at)
Comments